§ Gelombang Bunyi
Gelombang bunyi terdiri dari molekul-molekul
udara yang tidak pernah merambat melainkan bergetar maju-mundur. Tiap
saat, molekul-molekul itu berdesakan di beberapa tempat, sehingga menghasilkan
wilayah tekanan tinggi, tapi di tempat lain merenggang, sehingga menghasilkan
wilayah tekanan rendah. Gelombang bertekanan tinggi dan rendah secara
bergantian bergerak di udara, menyebar dari sumber bunyi. Itulah alasannya
mengapa Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal. Bunyi mengalami
gejala gelombang seperti interferensi, pemantulan, pembiasan dan difraksi.
Bunyi merupakan gelombang mekanik karena hanya dapat merambat melalui medium
(zat padat, cair atau gas) dan tidak dapat merambat dalam vakum.
Bunyi merambat di udara dengan kecepatan 1.224
km/jam. Bunyi akan merambat lebih lambat jika suhu dan tekanan udara lebih
rendah. Di udara tipis dan dingin pada ketinggian lebih dari 11 km, kecepatan
bunyi 1.000 km/jam. Di air, kecepatannya 5.400 km/jam, jauh lebih cepat
daripada di udara.
Adakalanya frekuensi yang didengar oleh pengamat
mengalami perubahan sacara tiba-tiba manakala sumber bunyi (misal klakson
mobil) bergerak mendekati atau menjauhi menurut pengamat yang diam. Fenomena
ini dikenal sebagai Efek Doppler, yaitu perbedaan frekuensi
yang diterima oleh pendengar dengan frekuensi asli sumber getarnya relatif
antara pendengar dan sumber bunyi. Bila kedudukan antara pengamat dan
sumber saling mendekat, maka pengamat mendengar frekuensi yang lebih tinggi,
dan bila kedudukannya saling menjauh maka pengamat mendengar frekuensi yang
lebih rendah. Dan fenomena ini berhasil dijelaskan oleh fisikawan Christian
Johann Doppler (1803-1855) pada tahun 1842.
§ Pemantulan Bunyi
Pada saat kita mengikuti sebuah
acara pidato di dalam ruangan dengan menggunakan
pengeras suara, terdengan bunyi
pantul dari suara aslinya, dimana bunyi pantul ini
mengganggu bunyi aslinya sehingga
bunyi aslinya nampak agak kabur. Atau ketika kita
memasuki kamar mandi, suara kita
ketika berbicara akan terpantul-pantul oleh dinding
kamar mandi. Pemantulan semacam
ini dinamakan gaung. Secara definisi, gaung merupakan
perulangan bunyi yang terdengar
hampir bersamaan dengan bunyi dari sumber bunyi, akibat
bunyi dari sumber bunyi ini
terpantul berulang-ulang pada suatu ruangan. Gaung terjadi
karena gelombang bunyi
dipantulkan oleh permukaan yang keras. Oleh karena itu, dindingdinding
bagian dalam suatu gedung
pertunjukkan, konser, atau teater dilapisi dengan bahanbahan
lunak untuk menyerap bunyi
sehingga mengurangi atau menghilangkan gaung.
Hal berbeda terjadi manakala kita
berteriak di tempat tinggi atau luas, misalnya di
sebuah tebing atau di depan
sebuah gua. Setelah kita berteriak, sesaat kemudian ada yang
membalas teriakan kita. Hal ini
terjadi juga karena bunyi yang dihasilkan oleh sumber bunyi
(yaitu teriakan kita) dipantulkan
kembali. Pemantulan semacam ini dinamakan gema. Secara
definisi, gema merupakan
perulangan bunyi yang terdengar setelah bunyi ditimbulkan. Gema
terjadi karena bunyi dipantulkan
oleh suatu permukaan. Cepat atau lamanya kita mendengar
gema bergantung pada seberapa
jaur jarak kita dengan permukaan pemantul bunyi itu.
Peristiwa pemantulan bunyi tidak
selalu merugikan, tetapi ada juga yang
menguntungkan, misalnya ketika
akan mengukur kedalaman laut dengan menggunakan
sonar. Sonar atau sound
navigation and ranging merupakan suatu metode untuk menaksir
ukuran, bentuk, dan kedalaman
benda-benda di bawah air (termasuk kedalaman laut) dengan
menggunakan gelombang ultrasonik. Sonar bekerja
berdasarkan prinsip pemantulan bunyi.
§ Frekuensi Bunyi
Sebagai bentuk gelombang, bunyi
memiliki frekwensi. Berdasarkan frekwensinya,
gelombang bunyi dibagi menjadi
tiga jenis, yaitu audiosonik, ultrasonik, dan infrasonik.
a. Gelombang audiosonik (audible
wave). Gelombang audiosonik merupakan gelombang
bunyi yang berada pada rentang
frekwensi pendengaran kita, yakni berada pada kisaran
frekwensi antara 16 Hz hingga
20.000 Hz.
b. Gelombang infrasonik (infrasonic
wave). Gelombang infrasonik merupakan gelombang
bunyi yang frekwensinya berada di
bawah frekwensi gelombang audiosonik, yaitu
frekwensinya lebih kecil dari 16
Hz.
c. Gelombang ultrasonik (ultrasonic
wave). Gelombang ultrasonik merupakan gelombang
bunyi yang frekwensinya berada di
atas frekwensi gelombang audiosonik, yaitu
frekwensinya lebih besar dari 20.000 Hz.
§ Perambatan Bunyi
Ketika kita mendengarkan suatu
bunyi, sesungguhnya bunyi itu merambat dari
sumber bunyi hingga ke telinga
kita melalui udara. Proses yang terjadi mirip dengan getaran
yang terjadi pada pegas ketika
diberikan gangguan yang linier dengan arah rambatnya. Bunyi
yang dihasilkan oleh sumber bunyi
menimbulkan terbentuknya rapatan dan renggangan
partikel di udara. Apakah bunyi
hanya dapat merambat di udara? Mungkin Anda peranah melihat ada
seseorang yang sedang menempelkan
telinganya pada rel kereta api. Orang tersebut ternyata
bisa mendengarkan bunyi kereta
api yang akan lewat dengan menempelkan telinganya pada
rel kereta api, bahkan ketika
suara kereta api masih belum terdengar.
Bunyi juga ternyata dapat
merambat pada zat cair. Ketika ada seseorang yang
memukul-mukulkan dua buah batu
pada sebuah sisi kolam renang, orang yang lain dapat
mendengarkan bunyi benturan batu
tersebut pada sisi kolam renang yang lain. Hal ini
menunjukkan bahwa bunyi dapat
merambat melalui zat cair, yakni air kolam renang.
Dengan demikian dapat kita
simpulkan bahwa bunyi dapat merambat melalui udara,
zat cair atau zat padat. Pada
umumnya bunyi merambat lebih cepat pada zat cair
dibandingkan dengan pada udara,
dan bunyi merambat lebih cepat pada zat padat
dibandingkan dengan pada zat
cair. Oleh karenanya, suara kereta api yang akan lewat tadi
dapat didengar melalui rel kereta
api, walaupun suaranya sendiri belum terdengar, karena
suara merambat lebih cepat pada
logam rel kereta dibandingkan melalui udara. Pada akhirnya
kita dapat menarik kesimpulan
bahwa cepat rambat bunyi bergantung pada medium
terjadinya perambatan bunyi.
§ Efek Doppler
Ada satu fenomena menarik apabila
sumber bunyi bergerak menjauhi atau mendekati
pendengar yang sedang diam, atau
pengengar bergerak mendekati atau menjauhi sumber
bunyi yang sedang diam, ataupun
kedua-duanya bergerak saling mendekati atau menjauhi,
yaitu terjadinya perubahan
frekwensi bunyi yang sampai kepada pendengar. Fenomena
semacam ini dinamakan efek
Doppler. Misalnya, pada saat kita menonton siaran langsung
34
balapan motoGP atau Formula 1,
deru suara mesin dan knalpot mobil atau motor balap akan
nampak ‘berubah’ ketika melewati
kamera. Hal ini akan lebih dapat dirasakan manakala kita
menonton balapan tersebut secara
langsung dari sirkuit. Contoh lain, misalnya ada sebuah
ambulans yang bergerak melewati
kita yang sedang diam di pinggir jalan. Bunyi raungan
sirine ambulance ketika
mendekati kita nampak berbeda dengan ketika telah menjauhi kita. Efek Doppler
adalah efek berubahnya frekwensi bunyi yang didengar oleh pendengar
karena sumber bunyi atau
pendengar yang bergerak. Bila sumber bunyi mendekati
pendengar atau pendengar
mendekati sumber bunyi, maka pendengar akan menerima
frekwensi bunyi yang lebih tinggi
daripada frekwensi bunyi aslinya. Sebaliknya, bila sumber
bunyi menjauhi pendengar atau
pendengar menjauhi sumber bunyi, maka pendengar akan
menerima frekwensi bunyi yang
lebih rendah daripada frekwensi bunyi aslinya. Secara
matematis, hubungan antara
frekwensi sumber bunyi, frekwensi bunyi yang didengar oleh
pendengar,
.
§ Gelombang Bunyi
Gelombang bunyi terdiri dari molekul-molekul
udara yang tidak pernah merambat melainkan bergetar maju-mundur. Tiap
saat, molekul-molekul itu berdesakan di beberapa tempat, sehingga menghasilkan
wilayah tekanan tinggi, tapi di tempat lain merenggang, sehingga menghasilkan
wilayah tekanan rendah. Gelombang bertekanan tinggi dan rendah secara
bergantian bergerak di udara, menyebar dari sumber bunyi. Itulah alasannya
mengapa Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal. Bunyi mengalami
gejala gelombang seperti interferensi, pemantulan, pembiasan dan difraksi.
Bunyi merupakan gelombang mekanik karena hanya dapat merambat melalui medium
(zat padat, cair atau gas) dan tidak dapat merambat dalam vakum.
Bunyi merambat di udara dengan kecepatan 1.224
km/jam. Bunyi akan merambat lebih lambat jika suhu dan tekanan udara lebih
rendah. Di udara tipis dan dingin pada ketinggian lebih dari 11 km, kecepatan
bunyi 1.000 km/jam. Di air, kecepatannya 5.400 km/jam, jauh lebih cepat
daripada di udara.
Adakalanya frekuensi yang didengar oleh pengamat
mengalami perubahan sacara tiba-tiba manakala sumber bunyi (misal klakson
mobil) bergerak mendekati atau menjauhi menurut pengamat yang diam. Fenomena
ini dikenal sebagai Efek Doppler, yaitu perbedaan frekuensi
yang diterima oleh pendengar dengan frekuensi asli sumber getarnya relatif
antara pendengar dan sumber bunyi. Bila kedudukan antara pengamat dan
sumber saling mendekat, maka pengamat mendengar frekuensi yang lebih tinggi,
dan bila kedudukannya saling menjauh maka pengamat mendengar frekuensi yang
lebih rendah. Dan fenomena ini berhasil dijelaskan oleh fisikawan Christian
Johann Doppler (1803-1855) pada tahun 1842.
§ Pemantulan Bunyi
Pada saat kita mengikuti sebuah
acara pidato di dalam ruangan dengan menggunakan
pengeras suara, terdengan bunyi
pantul dari suara aslinya, dimana bunyi pantul ini
mengganggu bunyi aslinya sehingga
bunyi aslinya nampak agak kabur. Atau ketika kita
memasuki kamar mandi, suara kita
ketika berbicara akan terpantul-pantul oleh dinding
kamar mandi. Pemantulan semacam
ini dinamakan gaung. Secara definisi, gaung merupakan
perulangan bunyi yang terdengar
hampir bersamaan dengan bunyi dari sumber bunyi, akibat
bunyi dari sumber bunyi ini
terpantul berulang-ulang pada suatu ruangan. Gaung terjadi
karena gelombang bunyi
dipantulkan oleh permukaan yang keras. Oleh karena itu, dindingdinding
bagian dalam suatu gedung
pertunjukkan, konser, atau teater dilapisi dengan bahanbahan
lunak untuk menyerap bunyi
sehingga mengurangi atau menghilangkan gaung.
Hal berbeda terjadi manakala kita
berteriak di tempat tinggi atau luas, misalnya di
sebuah tebing atau di depan
sebuah gua. Setelah kita berteriak, sesaat kemudian ada yang
membalas teriakan kita. Hal ini
terjadi juga karena bunyi yang dihasilkan oleh sumber bunyi
(yaitu teriakan kita) dipantulkan
kembali. Pemantulan semacam ini dinamakan gema. Secara
definisi, gema merupakan
perulangan bunyi yang terdengar setelah bunyi ditimbulkan. Gema
terjadi karena bunyi dipantulkan
oleh suatu permukaan. Cepat atau lamanya kita mendengar
gema bergantung pada seberapa
jaur jarak kita dengan permukaan pemantul bunyi itu.
Peristiwa pemantulan bunyi tidak
selalu merugikan, tetapi ada juga yang
menguntungkan, misalnya ketika
akan mengukur kedalaman laut dengan menggunakan
sonar. Sonar atau sound
navigation and ranging merupakan suatu metode untuk menaksir
ukuran, bentuk, dan kedalaman
benda-benda di bawah air (termasuk kedalaman laut) dengan
menggunakan gelombang ultrasonik. Sonar bekerja
berdasarkan prinsip pemantulan bunyi.
§ Frekuensi Bunyi
Sebagai bentuk gelombang, bunyi
memiliki frekwensi. Berdasarkan frekwensinya,
gelombang bunyi dibagi menjadi
tiga jenis, yaitu audiosonik, ultrasonik, dan infrasonik.
a. Gelombang audiosonik (audible
wave). Gelombang audiosonik merupakan gelombang
bunyi yang berada pada rentang
frekwensi pendengaran kita, yakni berada pada kisaran
frekwensi antara 16 Hz hingga
20.000 Hz.
b. Gelombang infrasonik (infrasonic
wave). Gelombang infrasonik merupakan gelombang
bunyi yang frekwensinya berada di
bawah frekwensi gelombang audiosonik, yaitu
frekwensinya lebih kecil dari 16
Hz.
c. Gelombang ultrasonik (ultrasonic
wave). Gelombang ultrasonik merupakan gelombang
bunyi yang frekwensinya berada di
atas frekwensi gelombang audiosonik, yaitu
frekwensinya lebih besar dari 20.000 Hz.
§ Perambatan Bunyi
Ketika kita mendengarkan suatu
bunyi, sesungguhnya bunyi itu merambat dari
sumber bunyi hingga ke telinga
kita melalui udara. Proses yang terjadi mirip dengan getaran
yang terjadi pada pegas ketika
diberikan gangguan yang linier dengan arah rambatnya. Bunyi
yang dihasilkan oleh sumber bunyi
menimbulkan terbentuknya rapatan dan renggangan
partikel di udara. Apakah bunyi
hanya dapat merambat di udara? Mungkin Anda peranah melihat ada
seseorang yang sedang menempelkan
telinganya pada rel kereta api. Orang tersebut ternyata
bisa mendengarkan bunyi kereta
api yang akan lewat dengan menempelkan telinganya pada
rel kereta api, bahkan ketika
suara kereta api masih belum terdengar.
Bunyi juga ternyata dapat
merambat pada zat cair. Ketika ada seseorang yang
memukul-mukulkan dua buah batu
pada sebuah sisi kolam renang, orang yang lain dapat
mendengarkan bunyi benturan batu
tersebut pada sisi kolam renang yang lain. Hal ini
menunjukkan bahwa bunyi dapat
merambat melalui zat cair, yakni air kolam renang.
Dengan demikian dapat kita
simpulkan bahwa bunyi dapat merambat melalui udara,
zat cair atau zat padat. Pada
umumnya bunyi merambat lebih cepat pada zat cair
dibandingkan dengan pada udara,
dan bunyi merambat lebih cepat pada zat padat
dibandingkan dengan pada zat
cair. Oleh karenanya, suara kereta api yang akan lewat tadi
dapat didengar melalui rel kereta
api, walaupun suaranya sendiri belum terdengar, karena
suara merambat lebih cepat pada
logam rel kereta dibandingkan melalui udara. Pada akhirnya
kita dapat menarik kesimpulan
bahwa cepat rambat bunyi bergantung pada medium
terjadinya perambatan bunyi.
§ Efek Doppler
Ada satu fenomena menarik apabila
sumber bunyi bergerak menjauhi atau mendekati
pendengar yang sedang diam, atau
pengengar bergerak mendekati atau menjauhi sumber
bunyi yang sedang diam, ataupun
kedua-duanya bergerak saling mendekati atau menjauhi,
yaitu terjadinya perubahan
frekwensi bunyi yang sampai kepada pendengar. Fenomena
semacam ini dinamakan efek
Doppler. Misalnya, pada saat kita menonton siaran langsung
34
balapan motoGP atau Formula 1,
deru suara mesin dan knalpot mobil atau motor balap akan
nampak ‘berubah’ ketika melewati
kamera. Hal ini akan lebih dapat dirasakan manakala kita
menonton balapan tersebut secara
langsung dari sirkuit. Contoh lain, misalnya ada sebuah
ambulans yang bergerak melewati
kita yang sedang diam di pinggir jalan. Bunyi raungan
sirine ambulance ketika
mendekati kita nampak berbeda dengan ketika telah menjauhi kita. Efek Doppler
adalah efek berubahnya frekwensi bunyi yang didengar oleh pendengar
karena sumber bunyi atau
pendengar yang bergerak. Bila sumber bunyi mendekati
pendengar atau pendengar
mendekati sumber bunyi, maka pendengar akan menerima
frekwensi bunyi yang lebih tinggi
daripada frekwensi bunyi aslinya. Sebaliknya, bila sumber
bunyi menjauhi pendengar atau
pendengar menjauhi sumber bunyi, maka pendengar akan
menerima frekwensi bunyi yang
lebih rendah daripada frekwensi bunyi aslinya. Secara
matematis, hubungan antara
frekwensi sumber bunyi, frekwensi bunyi yang didengar oleh
pendengar,
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar